THE
THEORY OF EVERYTHING
Sebuah film yang di adopsi dari suatu kisah Stephen
Hawking yang menceritakan awal karirnya sebagai seorang ilmuwan, serta penyakit
ALS (Amyotrophic Lateral Sclerosis) yang di deritanya.
Stephen Hawking, kebanyakkan orang bakal menyebut
dia adalah seorang fisikawan yang menderita penyakit langka dan membuatnya
lumpuh. Lalu di sisi lain, kebanyakkan orang juga menyebutnya sebagai ilmuwan
jenius yang memuja sekali sains sebagai jawaban atas segala hal dan membuatnya tidak
percaya akan keberadaan Tuhan. Tapi diluar dari pengetahuan orang awam, masih
banyak orang yang belum mengenal kehidupan dari seorang ilmuwan asal Cambridge
ini, termasuk dalam kehidupan percintaannya dengan seorang perempuan yang
bernama Jane. Dengan pembawaan yang identik dengan sains, jelas film ini
memberikan sisi – sisi bagian yang menarik sebagai usaha menghidupkan sang
fisikawan.
Stephen Hawking yang dulu menjadi mahasiswa yang
sangat jenius dan sibuk sekali dengan belajar matematika dan fisika untuk
mengejar gelarnya di Cambridge University. Sosok yang menjadi inspirasi bagi
semua orang dengan keterbatasannya sebagai seorang yang menderita ALS ((Amyotrophic
Lateral Sclerosis), yaitu gannguan syaraf motoric pada tubuh yang menyebabkan
lumpuh dan kehilangan kemampuan motoric seperti bicara, berjalan, bergerak dan
menelan, tapi dia tetap produktif dan menciptakan kreasi – kreasi.
Buku karangannya mengenai waktu, A History Brief of
Time adalah salah satu buku non-fiksi yang terjual lebih dari 10 juta kopi di
dunia. Beralih ke Film The Theory of Everything, pertama kali menonton film ini
saya merasa tidak mampu memahami isinya. Hampir saya ingin mengganti film nya,
tapi saya memutuskan untuk melanjutkan menonton film ini karena film
menyuguhkan kisah romantis antara Stephen Hawking dan Jane Wilde yang berada
satu kampus dan berlanjut hingga keduanya menikah dan bagaimana perjuangan baik
Jane dalam menghadapi penderitaan Stephen. Mungkin di film ini kebanyakkan
memang lebih focus pada kisah cinta antara Stephen dan Jane. Tapi jangan
khawatir, film ini akan bercerita tentang teori fisika seperti hakikat waktu,
teori relativitas, mekanika kuantum dan lain sebagainya yang bakal bisa kita
nikmati di film ini. Stephen Hawking muda yang masih sehat mungkin terasa awkward,
tapi senyum dan caranya berbicara boleh jadi akan dengan mudah membuatmu jatuh
cinta kepada ilmuwan itu, dan membuat profesi ilmuwan terasa lebih keren
daripada di kehidupan nyata. Kisahnya berjalan dalam ritme yang mudah diikuti,
tanpa terlalu terjebak pada momen-momen yang terlalu mengharu biru ala drama
pada umumnya.
The Theory of Everything ini menjadi lebih menarik
karena didukung oleh pemeran – pemerannya yaitu Eddie Redmayne yang begitu luar
biasa membawakan sosok Stephen Hawking dengan baik. Menurut saya, Eddie
Redmayne ini sangat mirip dengan Stephen Hawking asli. Pesonanya juga cukup
likeable dan memiliki selera humor yang tinggi. Dengan totalitasnya sebagai
pemeran film The Theory of Everything, membuat dia meraih piala Oscar. Felicity
Jones, dengan auranya yang tipikal girl-next-door, juga dengan baik mampu
menampilkan karakter seorang istri yang tegar dan memegang teguh rasa cinta dan
komitmennya kepada sang pasangannya. Setting tempat pembuatan film ini pun sangat
terlihat sangat elegant, mengambil di suatu kota di Britania Raya. Film ini
banyak mengambil setting tempat yang sangat cocok dengan film, setting
tempatnya selalu membuat orang ingin pergi kesana juga.
Alasan mengapa saya mengambil film ini untuk judul
review dan resensi karena film ini sangat memberikan kesan edukasi bagi setiap
orang yang menontonnya. Kita bisa belajar bahwa Stephen Hawking menciptakan
teori – teori sains, terlebih mengenai waktu dan relativitas. Berkat ciptaan
teorinya, kita bisa mempelajari ilmu – ilmu sains yang berguna bagi kehidupan
sekarang bahkan sampai masa yang akan datang. Yang saya salutkan dari Stephen
Hawking adalah walaupun dia telah berjasa bagi setiap orang berkat ilmu
teorinya tentang sains, dia tetap rendah hati dan tidak sombong. Dia pernah
mendapatkan kesempatan untuk diberi penghargaan Dari Ratu Inggris, tapi dia
menolaknya tanpa alasan. Sosok Jane wilde pun sangat berjasa sekali bagi
Stephen Hawking karena dengan kesabarannya menjaga dan memberi semangat Stephen
Hawking di setiap harinya. Seperti yang sudah saya jelaskan bahwa kenapa saya
menyarankan kalian semua untuk menonton film ini, banyak kejutan – kejutan dan
banyak momen – momen menarik yang disuguhkan oleh film – film ini. Saya sangat
setuju bahwa film ini mendapatkan penghargaan dan mendapatkan rating yang
tinggi dengan apa yang telah diberikan oleh film ini.
https://www.youtube.com/watch?v=Salz7uGp72c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar